By:Nurliah VanQuish
Beriakku tak mengalun
Keindahan membatu seketika
Merantai sosialisme hati Tak berdaya …
Jauh mencapai gelinang hampa
Jatuh pada rekaman masa lalu
Bagai mengintai masa
Para leluhurku menangis di penghambaan
Mengapa tak bersemayam lagi Roh anak “to puangku”?
Hahahaha ….
Katanya mereka lagi berdiskusi budaya ???
Sekali lagi…
Hahahaha…
Mungkin aku yang terlalu naïf
Mendengungkan setiap baris-baris leluhurku
Di tanah Mandar ini
Toh mereka hanya menjulurkan lidahnya padaku
Sok keren katanya
AKKHHHHHH….!!!
Foot Notes: Roh anak to puang: Roh para anak2 pendahulu yg dituakan yg masih menjunjung tinggi nilai-nilai para leluhur
No comments:
Post a Comment