Saturday, December 20, 2014

PUISI UNTAIAN LELUHURKU

By:Nurliah VanQuish

Beriakku tak mengalun 
Keindahan membatu seketika 
Merantai sosialisme hati Tak berdaya …
Jauh mencapai gelinang hampa 
Jatuh pada rekaman masa lalu
Bagai mengintai masa 
Dengan penipuan abadi
Ketika penghambaan dipertaruhkan 
Para leluhurku menangis di penghambaan
Mengapa tak bersemayam lagi Roh anak “to puangku”?
 Hahahaha ….
Katanya mereka lagi berdiskusi budaya ???
Sekali lagi… 
Hahahaha…
Mungkin aku yang terlalu naïf 
Mendengungkan setiap baris-baris leluhurku 
Di tanah Mandar ini 
Toh mereka hanya menjulurkan lidahnya padaku 
Sok keren katanya 
AKKHHHHHH….!!!

Foot Notes: Roh anak to puang: Roh para anak2 pendahulu yg dituakan yg masih menjunjung tinggi nilai-nilai para leluhur

No comments:

Translate